Selasa, 02 Juli 2013

Pengertian JQuery Dan Sejarahnya

Pengertian JQuery adalah sebuah framework berbasiskan Javascript. JQuery sama dengan Javascript Library yaitu kumpulan kode atau fungsi Javascript siap pakai, sehingga mempermudah dan mempercepat kita dalam membuat kode Javascript.

Nah, disinilah peran JQuery sebagai Javascript Library, dimana kita bisa langsung memanggil fungsi yang terdapat di dalam library tersebut, dan hal yang menarik disini adalah kita hanya membutuhkan satu baris untuk membuat warna selang-seling pada suatu tabel.
     
Dengan JQuery, suatu halaman web yang menjadi aplikasi web, jika dilihat sourcenya, akan terlihat seperti dokumen HTML biasa; tidak ada kode JavaScript yang terlihat langsung. Teknik pemrograman web seperti ini disebut sebagai unobstrusive JavaScript programming.

JQuery dikembangkan pertama kali pada tahun 2006 oleh John Resig, yang dibuat lebih ramping dari librari Prototype yang menjadi inspirasi dari libarari JQuery ini. Secara pemrograman, JQuery memiliki kemiripan seperti Prototype.

JQuery memiliki slogan “Write less, do more” yang artinya kesederhanaan dalam penulisan code, tapi dengan hasil yang lebih banyak. 

JQuery sendiri berlisensikan GNU General Public License dan MIT License.

Beberapa kemampuan yang dimiliki oleh JQuery sebagai berikut:
        Kemudahan mengakses elemen-elemen HTML
        Memanipulasi elemen HTML
        Memanipulasi CSS
        Penanganan event HTML
        Efek-efek javascript dan animasi
        Modifikasi HTML DOM
        AJAX
        Menyederhanakan kode javascript lainnya

Untuk memudahkan dalam memahami JQuery, sangat dianjurkan terlebih dahulu paham dan menguasai pengkodean HTML, CSS dan Javascript. Secara standar, apabila kita membuat kode javascript, maka diperlukan kode yang sangat panjang. Bahkan terkadang sangat sulit untuk di pahami. Misalnya, fungsi javascript untuk membuat stripe (warna selang-seling) pada baris suatu tabel adalah sebagai berikut :

    function stripe (id) {
    var even = false;
    var evenColor = arguments [1] ? arguments [1] : "#fff";
    var oddColor = arguments [2] ? arguments [2] : "#eee";
    var table = document.getElementById (id);
    if ( ! table) {return;}
    var tbodies = table.getElementsByTagName ("tbody");
    for (var h = 0; h < tbodies.lenght; h++) {
    var trs = tbodies[h].getElementsByTagName("tr");
    for (var i = 0; i < trs.lenght; i++) {
    if ( ! hasClass(trs[i])) && ! trs[i] . style.backgroundColor) {
    var tds = trs[i].getElementsByTagName("td");
    for (var j = 0; j < tds.lenght; j++) {
    var mytd = tds[j];
    if ( ! hasClass(mytd) && ! mytd.style.backgroundColor) {
    mytd.style.backgroundColor = even ? evenColor : oddColor;

    }
      }
        }
          }
            }
              }

Nah, disinilah peran JQuery sebagai Javascript Library, dimana kita bisa langsung memanggil fungsi yang terdapat di dalam library tersebut, dan hal yang menarik disini adalah kita hanya membutuhkan satu baris untuk membuat warna selang-seling pada suatu tabel.


JQuery ( ' table tr:nth-child(odd) ' ) .addClass ( ' odd' );

Tidak ada komentar:

Posting Komentar